Pemeriksaan Kebuntingan Sapi

By DINPPKP 02 Sep 2022, 13:10:57 WIB Peternakan dan Keswan
Pemeriksaan Kebuntingan Sapi

Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) Pada Sapi

 

Dalam budi daya sapi terutama pada usaha pembibitan, salah satu titik kritisnya adalah masalah kebuntingan yang muaranya adalah dihasilkannya pedet sebagai produk usaha pembibitan. Terjadinya kebuntingan pada seekor sapi  melibatkan banyak faktor antara lain faktor sapi, pemilik, pakan dan inseminator.

Persyaratan sapi yang bisa bunting adalah sehat baik sehat secara umum maupun sehat reproduksinya. Ketercukupan pakan baik kuantitas dan kualitasnya juga menjadi unsur penunjang utama tercapainya status Kesehatan yang prima. Pemilik/peternak juga harus mumpuni dalam pengetahuan reproduksi sapi khususnya terkait dengan tanda-tanda sapi estrus dan waktu yang tepat untuk mengawinkan sapinya. Inseminator menjadi eksekutor pada proses perkawinan sapi diera sekarang dimana sapi kawin sudah menggunakan semen beku, sudah jarang sekali menggunakan sapi jantan untuk mengawini sapi betina.

 

Lama kebuntingan pada seekor sapi berkisar kurang lebih 290 hari, bisa maju atau mundur sedikit. Untuk memastikan bahwa seekor induk sapi bunting dibutuhkan pemeriksaan kebuntingan melalui berbagai cara pemeriksaan seperti USG, pemeriksaan kadar hormone dalam darah maupun lewat metode eksplorasi rektal. Dengan USG pemilik akan dapat melihat hasil pemeriksaan secara langsung di layar monitor kondisi kebuntingannya sedangkan pemeriksaan kadar hormon tidak praktis untuk kondisi lapangan dan biayanya relatif mahal. Metode yang paling praktis adalah melalui pemeriksaan explorasi rektal yaitu metode pemeriksaan kebuntingan dengan cara memasukkan tangan petugas kedalam perut sapi melalui saluran feses untuk kemudian dapat memeriksa kondisi uterus (Rahim) yang dapat dilaksanakan oleh dokter hewan, paramedik PKB (pemeriksa kebuntingan) ataupun paramedic ATR (asisten Teknik reproduksi). Dalam SOP pemeriksaan kebuntingan dengan explorasi rektal dilakukan setelah umur kebuntingan lebih dari dua (2) bulan.

Pada hari Kamis, 01 September 2022 telah dibawa ke UPT PUSKESWAN Mranti dua (2) ekor indukan sapi dengan menggunakan kendaraan pick up. Sapi tersebut milik Bapak Bastomi yang beralamat di Bringin, Bayan Purworejo. Keperluannya adalah untuk memeriksakan kebuntingan sapinya yang telah dikawinkan secara buatan.

Setelah dilakukan anamnesa dan diperoleh data riwayat reproduksi sapi – sapi tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan dengan metode explorasi rectal. Dengan menggunakan glove dikedua belah tangan yang telah diberi pelicin, dokter hewan memeriksa status kebuntingan dua ekor indukan sapi tersebut. Mengingat tidak tersedianya kandang jepit untuk restrain sapi yang akan diperiksa maka diputuskan untuk dilakukan pemeriksaan di atas pick up dengan menggunakan kursi.

Dari pemeriksaan tersebut hasilnya menunjukkan bahwa kedua ekor indukan sapi dalam kondisi bunting dimana yang satu ekor (kiri) bunting 4 (empat) bulan dan yang satunya (kanan) bunting 7 (tujuh) bulan. Kepada pemilik disampaikan ucapan selamat dan dipesankan untuk menambah asupan pakannya sehingga tumbuh kembang foetus dalam kandungan bisa optimal, induk sehat dan pada waktunya dapat melahirkan dengan selamat baik untuk pedet maupun induknya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment