
- Kegiatan sekolah lapang penerapan inovasi teknologi
- Pembinaan dan Pengawasan Sumber Bibit Ternak Kambing Kaligesing
- POKTAN MUJI RAHAYU LAKUKAN GERDAL HAMA TIKUS DENGAN PENGEMPOSAN
- Sekolah Lapang Padi 2023, di Poktan Sido Harjo Desa Tunggorono Kecamatan Kutoarjo
- BPP BUTUH MELAKUKAN DROPING BANTUAN PUPUK HAYATI CAIR KE KELOMPOK TANI
- DISRIBUSI BANTUAN PANGAN PEMERINTAH DI KECAMATAN BAYAN
- SeranganPenyakit Patek / Antraknosa, Ancam Petani Cabai di Karanggedang Bruno
- TEMU TEKNIS INISIASI TEMBAKAU PADA DATARAN TINGGI
- HALAL BI HALAL DAN PERTEMUAN KTNA KECAMATAN GEBANG
- SL Padi Tahun 2023 dBPP Purworejo di Semawung
TENTUKAN DOSIS PUPUK SUSULAN DENGAN ANALISA BWD
Berita Terkait
- Penerapan teknologi pengendalian hama terpadu untuk kendalikan hama padi.0
- EDUKASI PETANI TENTANG PENGELOLAAN TANAMAN PADI MELALUI SEKOLAH LAPANG IPDMIP DI DESA AGLIK KECAMATAN GRABAG0
- Sekolah Lapang Uji Tanah Sawah Poktan Rekodoyo Tani Desa Loning0
- ANTISIPASI POPULASI WERENG BATANG COKLAT, BPTPH TEMANGGUNG ADAKAN GERDAL APBN DI KECAMATAN NGOMBOL0
- SEKOLAH LAPANG PADI DI POKTAN SIDO MAJU DESA KARANGSARI KECAMATAN PURWODADI0
- Penyuluh Pertanian Invent Indent di Ds Wadas. Bener 0
- Verifikasi Inisiasi Tembakau Dataran Tinggi di Poktan Sedyo Mulyo, Pucungroto Kaligesing0
- SENANGNYA, MENJELANG LEBARAN 2416 KPM DI NGOMBOL TERIMA BANTUAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH0
- BPP Gebang Bagikan Karyu Tani Kepada Warga Petani0
- Tanam padi MT II di Kecamatan Pituruh0
Berita Populer
- Solusi Mengatasi Kesulitan Beranak Pada Kambing Betina
- INGIN BULIR PADI PADAT BERISI, APLIKASIKAN SCORE ALAMI YUKSSS
- Supervisi Varietas padi Siam Siam
- Pemeriksaan Kebuntingan Sapi
- Padi Varietas INPARI 32 (Inbrida Padi Sawah Irigasi) Cocok untuk Bagelen
- Apa Itu Keamanan Pangan...?????
- Penyakit hawar daun bakteri pada tanaman Padi
- Kelemahan Rice Transplanter
- Pembentukan KWT
- CPCL Penerima Bantuan TA 2021

TENTUKAN DOSIS PUPUK SUSULAN DENGAN ANALISA BWD
Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo melalui Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bener mengadakan sekolah lapang padi. Kegiatan ini merupakan pengembangan dari SL IPDMIP yang proyeknya berakhir pada tahun 2022. Dikatakan pengembangan SL IPDMIP karena pelaksanakan SL Padi ditempatkan dilokasi selain lokasi pelaksana SL IPDMIP. Salah pelaksana kegiatan SL padi ini adalah Kelompok Tani Mugi Rahayu Desa Nglaris Kecamatan Bener. Pertemuan SL padi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2023 di kelompok tani dihadiri 20 orang peserta, dan tim pendamping SL padi dari BPP Bener sebanyak 4 orang.
Kurniasih DKW, SP penyuluh wibi sekaligus mendampingi SL menjelaskan kepada peserta SL Padi untuk mengefektifkan pemberian pupuk. Materi yang diambil adalah Pemupukan berimbang yaitu pemberian pupuk dengan menambahkan pupuk kedalam tanah dengan jumlah dan jenis hara yang sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan hara tanaman. Penerapan teknologi ini dapat dilakukan saat akan memberikan pupuk ususlan 1 dan seterusnya. Kita dapat mengetahui seberapa besar penambahan pupuk urea yang harus diberikan dengan cara mencocokan warna daun dengan warna yang ada di Bagan Warna Daun (BWD). Lihat angka yang terdapat dibagan yang sesuai dengan warna daunnya. Angka itu yang dapat menunjukan besaran pupuk urea yang masih dibutuhkan.
Pada pertemuan SL padi kali ini bertepatan waktu pemupukan yang pertama, untuk menentukan kebutuhan urea semua peserta mencoba mempraktekan menggunakan BWD.
Peserta dibuat menjadi 2 kelompok, lalu menganalisa dengan menghitung kebutuhan pupuk urea dengan alat BWD. Adapun cara sebagai berikut :
Tentukan beberapa rumpun padi untuk sample dengan umur tanaman max kisaran 35 HST
Tarik rumpun tersebut dari bawah keatas, dan pilih yang paling tinggi dengan alasan daun tersebut sudah membuka secara sempurna
Cocokan warna daun tersebut dengan BWD dengan cara membelakangi mahatari, sehingga mengurangi resiko kesalahan pemilihan warna karena kilau sinar matahari.
Catat angka yang cocok di BWD
Hitung kebutuhan pupuk urea sesuai rekomendasi pada angka tersebut.
Dari 2 kelompok tersebuat mencoba menghitung kebutuhan pupuk urea di areal persawahan milik Pak Daman dan Pak Ngadiyanto. Semua peserta antusias mencoba menggunakan BWD, setelah itu hasil masing-masing peserta disampaikan dan didiskusikan di kelompok. Diperoleh hasil areal milik pak Daman menunjukan angka 4 mengarah ke 5 sedangjkan milik pak Ngadiyanto menunjukan angka 4 pada BWD. Dari hasil pengamatan tersebut, diperoleh rekomendasi dosis untuk mendapatkan hasil padi 6 ton/ha GKG maka rekomendasi penambahan urea antara 0-50 kg/ha, jika target produksi 7 dan 8 ton/ha GKG makan perlu penambahan urea 50 kg/ha.
Perhitungan rekomendasi tersebut disampaikan ke pemilik lahan dan dipaparkan oleh masing-masing kelompok dan di diskusikan. Hasil diskusi diperoleh pilihan untuk tidak menambahkan pupuk urea. Pertimbangan ini melihat curah hujan yang masih cukup tinggi dan jarak tanam yang cukup rapat dapat meningkatkan resiko serangan penyakit hawar daun.
Dari pertemuan SL Padi kali ini, mengajarkan peserta SL untuk lebih memperhatikan kesuburan tanah dan kondisi pertanaman dalam pemupukan sehingga pemberian pupuk lebih efektif dan efisien bukan malah sebaliknya memberi dampak yang buruk untuk tanaman itu sendiri. (oleh : Kurniasih Dwi Kusuma Wardhani, SP)