Padi Varietas INPARI 32 (Inbrida Padi Sawah Irigasi) Cocok untuk Bagelen

By DINPPKP 16 Des 2021, 09:47:00 WIB Penyuluhan
Padi Varietas INPARI 32 (Inbrida Padi Sawah Irigasi) Cocok untuk Bagelen

Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting karena hingga saat ini beras masih digunakan sebagai makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia terutama Asia. Beras merupakan komoditas strategis di Indonesia karena beras mempunyai pengaruh yang besar terhadap kestabilan ekonomi dan politik. Penyediaan bibit yang berkualitas dari segi produktivitas yang tinggi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan pertanian terutama padi di masa depan. Peningkatan produksi padi sebagai makanan pokok tetap merupakan tantangan utama di masa depan.
Sebagai upaya mempertahankan swasembada pangan, Kementerian Pertanian memberikan bantuan benih padi Inpari 32 kepada petani di Kabupaten Purworejo. INPARI adalah singkatan dari Inbrida Padi Sawah Irigasi, merupakan padi inbrida yang ditanam dilahan sawah. Inbrida mempunyai arti varietas yang dikembangkan dari satu tanaman melalui penyerbukan sendiri sehingga memliki tingkat kemurnian atau homozigositas yang tinggi. Menurut Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, varietas Inpari 32 memiliki beberapa keunggulan seperti ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri Strain III, agak tahan terhadap Hawar Daun Bakteri Strain IV, tahan terhadap blas Ras 033, agak tahan terhadap Tungro, dan agak rentan terhadap Wereng Coklat Biotipe 1, 2, dan 3, serta rasa nasi pulen dengan kadar amilosa 21,8%.
Salah satu penerima bantuan benih padi yaitu Kelompok Tani Sida Urip Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, dimana kelompok tersebut menerima 1.850 kg benih padi Inpari 32. Benih padi mulai ditanam pada tanggal 2 April 2021 dan telah dipanen pada bulan Juni – Juli 2021. Kelompok tani Sida Urip memperoleh produktivitas sebesar 67 kwintal/hektar. Hari Rabu (15/12/2021) PPL Kecamatan Bagelen berkunjung ke rumah Ketua Poktan Sida Urip Desa Krendetan, Bapak Purwadi, terkait pelaporan bantuan benih padi Inpari 32. Menurut Ketua Poktan, terdapat kendala saat tanam pada MT 2 seperti terbatasnya ketersediaan air untuk budidaya. Namun, hal tersebut masih bisa diatasi dengan memanfaatkan air dari sumur bor yang dekat dengan lahan sawah.

by. Argista Oktania, PPL Kec.Bagelen.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment