Belajar Sambung Pucuk Tanaman Alpukat diketinggian 900 m dpl Desa Kambangan Bruno

By DINPPKP 17 Mar 2023, 10:34:50 WIB Penyuluhan
Belajar Sambung Pucuk Tanaman Alpukat diketinggian 900 m dpl  Desa Kambangan Bruno

Belajar Sambung Pucuk Tanaman Alpukat diketinggian 900 m dpl

Desa Kambangan Bruno

Senin (06/03) Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) wilayah Kecamatan Bruno, Suyitno melakukan penyuluhan bersama ketua kelompok tani Buwana Jaya Desa Kambangan, bapak Sukiman. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah “belajar teknik sambung pucuk tanaman buah alpukat”. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tanaman yaitu dengan cara menyatukan dua jenis tanaman berbeda yang masih satu suku dan memiliki keunggulan masing-masing.

Alat yang digunakan sangat sederhana yaitu pisau tajam, grafting tape atau plastik es, tanaman pokak dan tanaman terong. Sedangkan pemilihan tanaman pokak sebagai batang bawah dengan diameter sebesar jari telunjuk, tanaman yang sehat, batang tegak dan kokoh. Untuk persiapan tanaman alpukat sebagai entres yaitu tanaman yang sehat, produktif, terbebas dari serangan hama penyakit.” jelas Suyitno.

 

Teknik sambung pucuk dilakukan dengan membuat celah pada batang bawah dan dimasukkan batang atas (entres) yang memiliki paling tidak 3 mata tunas. Entres ini diambil dari cabang/ranting yang berasal dari tanaman lain yang memiliki keunggulan genetis. Batang bawah yang siap disambung biasanya berukuran 0,6 cm atau lebih. Teknik sambung pucuk dilakukan dengan cara menggabungkan batang atas dan batang bawah. Batang bawah diharapkan menjadi batang yang tahan terhadap patogen tanah dan memiliki perakaran yang kokoh, sedangkan batang atas merupakan bagian yang memiliki karakter produksi yang diinginkan. Batang bawah ini biasanya menggunakan tanaman yang berasal dari biji sehingga memiliki perakaran yang kuat. Perpaduan dari bagian tanaman yang disatukan tersebut diharapkan akan menghasilkan tanaman jenis baru dengan sifat genetis yang memiliki keunggulan, yaitu kokoh, perakaran kuat, cepat berbuah, produktif, tahan penyakit dan mutu buah baik sesuai dengan sifat genetis induknya. Berikut penjelasannya :

Syarat batang bawah dan batang atas :

  1. Tanaman yang dijadikan sebagai batang bawah berasal dari pertumbuhan biji

Tanaman bawah dipilih untuk menopang pertumbuhan batang atas. Oleh karena itu, batang bawah harus memiliki perakaran dan batang yang kuat. Bibit yang berasal dari pertumbuhan biji memenuhi semua kriteria itu.

  1. Batang bawah harus kompatibel dengan calon batang atas

Kecocokan antar dua sambungan batang menjadi faktor penting berhasil tidaknya teknik sambung pucuk. Ini dilakukan agar keduanya dapat mengadakan pertumbuhan dengan baik. Selama ini keberhasilan sambung pucuk terjadi pada tanaman yang memiliki kekerabatan yang dekat, misalnya mangga yang disambung dengan mangga varietas lain.

 

 

  1. Batang bawah memiliki pertumbuhan yang baik sesuai dengan batang atas

Batang bawah mempunyai akar yang menyuplai nutrisi dari tanah untuk kesemua bagian tumbuhan sehingga batang bawah haruslah memiliki pertumbuhan yang baik. Ini dimaksudkan agar batang bawah dapat tumbuh dan berkembang bersama. Selain itu, pertumbuhan yang baik berarti juga tahan penyakit dan tidak mempengaruhi sifat dari batang atas.

  1. Tanaman yang dijadikan batang bawah mempunyai usia yang tepat sebagai bibit

Semua jenis tanaman mempunyai usia bibit yang berbeda-beda agar siap dijadikan sebagai batang bawah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah batang bawah yang digunakan telah memiliki batang yang mulai berubah warna sedikit kecoklatan, dengan kata lain mulai berkayu. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat keberhasilan sambung pucuk jika menggunakan batang bawah yang berwarna kecoklatan lebih besar dibandingkan menggunakan penyambungan pada batang bawah yang masih hijau.

  1. Tanaman yang dijadikan batang atas berasal dari tanaman induk yang mempunyai sifat unggul

Inti dalam metode sambung pucuk yaitu mendapatkan tanaman yang memberikan hasil yang baik seperti warna bunga yang cantik, buah yang manis, dan lain sebagainya. Sifat-sifat seperti itu bisa didapatkan dengan menggunakan batang atas yang berasal dari tanaman induk yang mempunyai sifat unggul tersebut sebagaimana fungsinya yang mendukung fase generatif tanaman.

  1. Batang atas berasal dari cabang yang tumbuh tegak dan lurus

Memilih cabang yang tumbuh tegak dan lurus untuk batang atas agar pertumbuhan batang atas tanaman tumbuh dalam kondisi normal.

  1. Batang atas sebaiknya dipilih yang tidak bercabang

Batang atas yang bercabang dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan tunas sehingga bisa mengurangi tingkat keberhasilan sambung pucuk. Batang atas yang tidak bercabang membuat kecepatan pertumbuhan vegetatifnya semakin baik karena pertumbuhannya terfokus.

  1. Cabang tanaman yang dijadikan batang atas dilakukan perontakan daun (defoliasi) terlebih dahulu atau pemangkasan daun

Beberapa jenis tanaman seperti mangga, sebelum dilakukan penyambungan sebaiknya calon batang atas didefoliasi beberapa hari terlebih dahulu. Tujuan dari perontokan ini yaitu agar dapat merangsang pertumbuhan tunas (pecah tunas) setelah disambungkan nantinya. Sedangkan beberapa jenis tanaman seperti manggis biasanya hanya dilakukan pemangkasan daun saja untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.

  1. Calon batang atas diambil dalam kondisi yang tepat (tidak muda dan tidak terlalu tua)

Tidak disarankan menggunakan batang muda yang mempunyai daun yang baru muncul. Kondisi yang baik yaitu daun-daun pada batang berwarna hijau tua (cukup umur dan berkembang sempurna) dan batang pada cabangnya sedikit kecoklatan. Dapat dikatakan pucuk pada cabang tersebut dalam keadaan istirahat (tunas tidur) karena tidak terdapat tanda-tanda pertumbuhan tunas baru. Hal ini bisa jadi bertujuan agar calon batang atas dari cabang tersebut jika telah disambungkan dengan batang bawah lebih cepat mencapai fase generatif. Sebenarnya, pada beberapa penelitian penggunaan kuncup aktif juga dapat dilakukan namun pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan pucuk yang mempunyai tunas tidur

Cara melakukan teknik sambung pucuk yaitu:

  1. Siapkan alat dan bahan berupa batang bawah, batang atas, plastik es, tali rafia, gunting pangkas dan pisau okulasi yang tajam;
  2. Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batang atas (entres);
  3. Potong batang bawah setinggi ±20-30 cm dari permukaan tanah;
  4. Belah batang bawah sepanjang 2-2,5 cm sehingga terbentuk celah;
  5. Entres yang sudah disiapkan di potong daunnya dan disayat pada kedua sisinya menjadi lancip (seperti mata kampak) dan dapat dimasukkan pada celah batang bawah;
  6. Batang atas dimasukkan pada celah batang bawah
  7. Tutuplah dengan menggunakan sungkup kantong es dan ikat menggunakan tali rafia untuk menjaga kelembaban dan mengurangi penguapan di sekitar sambungan;

Teknik sambung ini bila dilakukan dengan benar, maka tingkat keberhasilan dapat mencapai 90%

 

 

 

 

 

Pengirim : Nurman




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment